Kamis, 01 Januari 2009

SELAMAT TAHUN BARU

SELAMAT JALAN 1429, SELAMAT DATANG 1430

Oleh: Abdul Kamal

Waktu bagaikan sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, padahal segala sesuatu, selain Tuhan tidak akan mampu melepaskan diri dari waktu.

Orang yang beruntung adalah yang pandai menggunakan waktunya untuk hal-hal positif. Setiap waktu yang dilaluinya tidak dibiarkan sia-sia, tanpa manfaat. Kesalahan yang pernah ia lakukan tidak diulangi. Ia senantiasa mengintrospeksi diri agar tidak mengulangi kesalahan serupa dan bertekad untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Namun sebaliknya, orang yang membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa menuai manfaat, bahkan senantiasa menghabiskan waktunya dengan maksiat dan tidak memperdulikan kesalahan yang ia lakukan untuk dibenahinya, maka dialah termasuk orang-orang yang merugi. Allah Swt berfirman:

والعصر، إن الإنسان لفي خسر، إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

"Demi masa, Sesungguhnya manusia benar- benar berada dalam kerugian, kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling memberi nasehat supaya mentaati kebenaran dan kesabaran." (QS. al-'Ashr: 1-3)

Di tahun baru ini, marilah kita merenungi apakah kita termasuk orang yang beruntung atau termasuk orang yang rugi, apakah kita termasuk hamba Allah Swt yang taat atau malah sebaliknya, kita termasuk hamba Allah Swt yang membangkang perintah-Nya. Mari kita renungkan! Berapa banyak hamba-hamba Allah yang tersakiti selama ini oleh lisan kita, tangan kita, apakah kita bisa pastikan orang-orang di sekitar kita senang dengan kita atau malah dibalik senyumnya ada perasaan benci yang mendalam bahkan rasa dendam yang dipendam dan baru akan terungkap di akhirat sana sehingga menjerumuskan kita ke neraka Jahanam? Kepada orangtua kita, berapa banyak perkataan kita yang menyayat hatinya dan sorotan mata kita yang ketus di hadapannya? Apakah selama ini mereka bangga dengan kehadiran kita sebagai anaknya atau mereka merasa malu dengan kehadiran kita karena mempunyai anak yang durhaka? Atau anak yang selamanya hanya bisa menyusahkan orangtuanya?

Kepada Allah Swt, kita sering mengeluh agar semua kebutuhan kita terpenuhi, doa kita cepat dikabulkan tetapi kenapa kita tidak sungguh-sungguh menjalankan perintah-Nya? Ketika adzan berkumandang, apakah kita segera memenuhi seruan itu? Jawaban hamba Allah yang baik untuk pertanyaan-pertanyaan itu adalah jawaban yang mengarahkan kita untuk mengakui bahwa kita bukan orang suci yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini. Firman Allah swt:

فلا تزكوا أنفسكم هو أعلم بمن اتقى

Janganlah kalian menganggap suci diri kalian sendiri, karena Allah swt Maha tahu siapa orang yang paling taqwa diantara kalian." (QS. Al-Najm: 32)

Hamba Allah Swt yang baik adalah yang mengakui kesalahan-kesalahan yang telah ia lakukan, lalu bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan serupa di masa yang akan datang, dan senantiasa memohon ampun kepada-Nya. Mereka itulah hamba Allah Swt yang bertaqwa. Allah Swt berfirman:

والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاتغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون، أولئك جزاؤهم مغفرة من ربهم وجنت تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها ونعم أجر العاملين

"Dan orang- orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka mengingat Allah swt, lalu memohon ampun atas dosa- dosa mereka. Dan siapa lagi yang mengampuni dosa selain Allah swt? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan Pemelihara mereka dan surga- surga yang di dalamnya mengalir sungai- sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan sungguh baik pahala orang- orang yang beramal." (QS. Alu 'Imran: 135 - 136)

Itulah ganjaran bagi mereka yang mau memperbaiki diri, Allah Swt menjanjikan kenikmatan yang luar biasa yakni surga dan kekekalan di dalamnya. Setelah menerangkan balasan untuk orang-orang yang melaksanakan perintah-Nya, Allah Swt menjelaskan dengan firman-Nya:

قد خلت من قبلكم سنن فسيروا في الأرض فانظروا كيف كان عاقبة المكذبين. هذا بيان للناس وهدى وموعظة للمتقين

"Sesungguhnya telah berlaku sebelum kamu sunnah- sunnah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang mendustakan (pesan- pesan) Allah swt. Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta peringatan bagi orang- orang yang bertaqwa." (QS. Alu Imran: 137-138)

Adalah sudah menjadi sunnatullah orang yang menaati perintah-Nya akan berbahagia dan orang yang membangkang akan binasa, orang yang disiplin akan sukses dan yang malas akan gagal. Ayat ini memerintahkan untuk mempelajari "sunnah-sunnah" itu, yakni kebiasaan-kebiasaan atau ketetapan Ilahi dalam masyarakat.

Akhirnya, marilah kita awali tahun baru 1430 H. dan 2009 M. ini dengan doa yang diajarkan oleh Rasul, "Ya Allah, Semoga engkau mendatangkan pada tahun ini kepada kami dengan membawa berkah, keteguhan iman, keselamatan dan keislaman". Selamat tinggal keburukan di tahun 1429, kita songsong perubahan positif di tahun baru. Selamat Jalan 1429, Selamat Datang 2009.

*Abdul Kamal

Mahasiswa Semester VII Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, dan Mahasantri Semester V Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah

Asal Tomang, Jakarta Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar